Home Profile Daftar Isi Facebook POSTS RSS COMMENTS RSS
teks apapun yang menjadi sebuah pemikiran tentang nilai dan cara

Kamis, 12 Januari 2012

Spirit Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Adalah Hal Yang Perlu Dilestarikan

-Peringatan 2 Tahun Meninggalnya Gus Dur-
Yogyakarta, Kamis, 12 Januari 2012, Sarasehan Jogja Beragam Klub, Angkringan Pendopo Dalem, Sompilan,
Ngasem, Yogyakarta.

Sarasehan ini dihadiri oleh banyak pihak termasuk tokoh-tokoh lintas Agama, Budayawan, Seniman, dan pihak-pihak lainnya.
Para pemuka Agama yang hadir malam tadi antara lain,Bikhu Badra Palo dari FPUB (Budha), Romo Yatno Sumohitan (Katolik), I Gede Suwardana Bimas Hindu, Irwan Masduai dari Pesantren Melangi (Islam),I Wayan A. dari PHDI DIY (Hindu), Siti Habibah Z. dari LKIS DIY (Islam), dan Pendeta Humprey dari PGI DIY (Kristen pro Islam). Sarasehan ini juga dihadiri oleh putri mendiang Gus Dur, Alissa Wahid.

Acara yang diprakarsai oleh Lembaga Studi Islam dan Politik (LSIP) dan Lingkar Muda (LM) ini mengangkat tema "Tantangan Kerukunan Umat Beragama".
Kegiatan ini muncul sebagai suatu bentuk partisipasi warga bangsa yang peduli dan prihatin dengan situasi kehidupan di Indonesia yang saat ini rentan dengan kekerasan, intoleransi, dan eksklusivitas, terutama dalam hal kerukunan umat beragama.

Gagasan-gagasan mendiang Gus Dur mengenai Persatuan bangsa dalam keberagaman, merupakan hal penting yang relevan diterapkan dalam kondisi Indonesia saat ini.
"Hal yang membuat mendiang Gus Dur dapat membaur dengan para tokoh lintas agama adalah beliau selalu datang sebagai saudara ketika mengunjungi tokoh-tokoh tersebut",kata Pendeta Humprey dari PGI DIY, yang malam tadi menggunakan peci hitam dan disebut sebagai Kiai oleh sang MC.

Gus Dur, seorang negarawan, budayawan, dan humanis sejati yang spiritnya selalu menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Spirit luhur yang patut dilestarikan oleh generasi penerus bangsa saat ini.(vey)-LJ

Sumber:
http://lajurmerapi.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar